Sabtu, 26 Juli 2025

Hormati Adat Tengger, Pendakian Gunung Semeru Ditutup 10 Hari Agustus Ini

Redaksi - Kamis, 24 Juli 2025 23:27 WIB
Hormati Adat Tengger, Pendakian Gunung Semeru Ditutup 10 Hari Agustus Ini
Gunung Semeru. (Foto : stock.adobe.com)

Kitakini.com - Jalur pendakian menuju Gunung Semeru akan ditutup total selama sepuluh hari pada bulan Agustus 2025 mendatang. Penutupan ini dilakukan dalam rangka menghormati perayaan Hari Raya Karo, salah satu tradisi penting masyarakat adat Tengger yang menetap di sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Baca Juga:

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (24/7/2025), pendakian Gunung Semeru akan ditutup mulai Minggu, 17 Agustus hingga Selasa, 26 Agustus 2025. Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menyampaikan bahwa selama periode tersebut tidak ada aktivitas pendakian yang diperbolehkan, termasuk ke area populer seperti Ranu Kumbolo.

"Pendakian ke Gunung Semeru (Ranu Kumbolo) ditutup total mulai Minggu, 17 Agustus 2025 sampai Selasa, 26 Agustus 2025," ujar Rudijanta.

Penutupan ini bukan tanpa dasar. Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari surat permohonan resmi yang dilayangkan oleh Kepala Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Surat bernomor 400.10.2/150/427.92.12/2025 tertanggal 10 Juli 2025 itu mengusulkan penghentian sementara aktivitas pendakian demi kelancaran dan kekhusyukan perayaan Hari Raya Karo.

Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), dan menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pendaki lokal maupun mancanegara. Gunung ini terletak di antara wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, serta berada dalam kawasan konservasi TNBTS.

Rudijanta menjelaskan bahwa pendakian hanya diperbolehkan hingga Sabtu, 16 Agustus 2025. Seluruh pendaki diwajibkan sudah turun dan kembali ke titik awal pendakian di Ranupani paling lambat pada Minggu, 17 Agustus 2025, pukul 16.00 WIB.

Meski jalur menuju Semeru ditutup sementara, wisatawan tetap bisa menikmati keindahan alam di kawasan Ranu Regulo yang lokasinya tidak jauh dari Ranupani. Lokasi ini akan tetap dibuka untuk kegiatan berkemah dan wisata alam selama masa penutupan jalur pendakian.

"Selama Hari Raya Karo, kunjungan dan aktivitas berkemah di Ranu Regulo tetap diperbolehkan. Mari kita hormati budaya dan adat masyarakat Tengger dengan menaati aturan yang berlaku," tutur Rudijanta.

Hari Raya Karo sendiri merupakan tradisi adat suku Tengger yang diwariskan secara turun-temurun. Perayaan ini menjadi bagian penting dari kehidupan spiritual masyarakat setempat, dan melibatkan serangkaian upacara sakral yang biasanya berlangsung selama beberapa hari. Oleh karena itu, pihak TNBTS dan pemerintah desa berharap agar para pendaki serta wisatawan bisa menghargai momen ini dengan mematuhi penutupan sementara jalur pendakian.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Hormati Adat Tengger, Pendakian Gunung Semeru Ditutup 10 Hari Agustus Ini

Hormati Adat Tengger, Pendakian Gunung Semeru Ditutup 10 Hari Agustus Ini

Kemenkumham Akui Rujak Soto dan Kue Bagiak sebagai Kuliner Asli Banyuwangi

Kemenkumham Akui Rujak Soto dan Kue Bagiak sebagai Kuliner Asli Banyuwangi

Pajri Nanas, Cita Rasa Melayu yang Jadi Warisan Budaya

Pajri Nanas, Cita Rasa Melayu yang Jadi Warisan Budaya

Ngabuburit: Tradisi Menunggu Buka Puasa yang Khas di Bulan Ramadan

Ngabuburit: Tradisi Menunggu Buka Puasa yang Khas di Bulan Ramadan

Awal Ramadan: Cabai Rawit dan Bawang Merah Melonjak, Warga Medan Beralih ke Alternatif

Awal Ramadan: Cabai Rawit dan Bawang Merah Melonjak, Warga Medan Beralih ke Alternatif

Sake Jepang Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Sake Jepang Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Komentar
Berita Terbaru