Irfan Hakim Siapkan Akuarium Gantung untuk Pelihara Ikan Hiu

Dalam pernyataannya yang dikutip dari berbagai sumber pada Selasa (15/4/2025), Irfan menjelaskan bahwa akuarium tersebut sedang dalam tahap akhir pengisian air, sebelum akhirnya dihuni oleh ikan hiu yang telah ia persiapkan.
Baca Juga:
"Sudah proses masukin air, terus minggu ini mau dimasukin ikan hiunya," ujar Irfan penuh antusias.
Namun, proyek ini bukan sekadar eksperimen spontan. Irfan mengaku bahwa ide untuk memelihara hiu sudah lama ada di pikirannya, tetapi tertunda akibat pandemi. Salah satu hambatan besar saat itu adalah biaya impor kaca tebal dari Tiongkok yang melambung tinggi.
"Saat pandemi, biaya impor kacanya tinggi banget. Kacanya aja waktu itu panjangnya 1,5 meter," jelasnya.
Kini, setelah kondisi membaik, Irfan berhasil merealisasikan proyek yang sempat tertunda itu. Proses pembangunan akuarium ini dilakukan dengan sangat hati-hati, mempertimbangkan faktor keamanan, kekuatan struktur, dan kenyamanan bagi hewan yang akan dipelihara.
"Kacanya tebel banget, 4,5 cm, berat banget juga. Yang ngerjain aku percayakan ke orang yang memang sudah profesional di bidang ini," ungkap Irfan.
Tak hanya melibatkan para ahli, Irfan dan keluarganya juga ikut terlibat dalam tahap pengujian kekuatan akuarium. Ini menjadi bagian dari edukasi langsung bagi anak-anaknya tentang pentingnya keselamatan, tanggung jawab, dan pemahaman akan makhluk hidup yang mereka pelihara.
"Aku dan anak-anak uji coba dulu tuh kekuatan akuariumnya sebelum dimasukin ikan hiu," tambahnya.
Bangunan rumah pun mengalami penyesuaian struktur agar dapat menopang beban besar dari akuarium gantung tersebut. Meskipun ukuran akhirnya lebih kecil dari rencana awal, Irfan tetap merasa puas dan justru ingin memperluasnya ke sisi lain rumahnya di masa depan.
"Akhirnya baru direalisasikan, ukurannya memang lebih kecil dari rencana awal. Tapi sekarang mau nikmati dulu yang ini. Nanti mungkin dibuat lagi ke kiri biar lebih besar," tutup Irfan.
Apa yang dilakukan Irfan Hakim bukan hanya mencerminkan kecintaannya pada dunia hewan, tapi juga menjadi contoh edukatif tentang bagaimana sebuah hobi harus dilandasi dengan tanggung jawab, pengetahuan, serta persiapan matang. Terlebih ketika berhubungan dengan satwa eksotik seperti ikan hiu, keamanan dan kesejahteraan hewan harus menjadi prioritas utama.
Kisah ini menjadi inspirasi bahwa hobi bisa menjadi ruang belajar dan berbagi, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Irfan Hakim membuktikan bahwa kepedulian terhadap hewan tidak hanya berhenti pada merawat, tetapi juga memahami dan menghargai habitat serta kebutuhannya secara serius.