MU vs Spurs di Final Liga Europa: Trofi, Tiket UCL, dan Harga Diri Jadi Taruhan

Kitakini.com - Di tengah meredupnya prestasi di pentas domestik, Manchester United dan Tottenham Hotspur bersiap menyalakan bara terakhir ambisi mereka di final Liga Europa 2025 yang akan digelar di Stadion San Mamés, Bilbao, Rabu (21/5) waktu setempat atau Kamis (22/5/2025) dini hari WIB. Dua tim asal Inggris yang finis di peringkat ke-16 dan ke-17 Premier League ini menunjukkan wajah berbeda saat berlaga di Eropa, membuktikan bahwa semangat juang mereka belum padam.
Baca Juga:
Bagi Manchester United, kemenangan di laga ini bukan sekadar soal trofi, melainkan kesempatan menyelamatkan musim perdana pelatih Ruben Amorim. Lebih dari itu, juara Liga Europa otomatis mengantongi tiket ke Liga Champions musim depan—sesuatu yang sangat krusial bagi kebangkitan klub secara finansial dan prestise.
"Kami tahu ini satu-satunya jalan untuk menebus musim ini. Kami datang ke Bilbao bukan hanya untuk bermain bagus, tapi untuk menang," tegas sang kapten Bruno Fernandes, dalam wawancara dengan TalkSport. Fernandes mencatat 19 gol dan 19 assist musim ini—membuktikan dirinya tetap menjadi jantung permainan Setan Merah.
Di sisi lain, Tottenham Hotspur membawa harapan besar untuk mengakhiri puasa gelar yang telah berlangsung sejak meraih Piala Liga pada 2008. Gelar ini juga akan menjadi trofi Eropa pertama mereka sejak menjuarai Piala UEFA pada 1984.
"Kami tahu sejarah tidak memihak kami, tapi tim ini lapar. Kami ingin menciptakan sejarah baru," ucap kapten Spurs, Son Heung-min, kepada The Guardian. Son akan menjadi tumpuan serangan bersama Brennan Johnson dan Dominic Solanke, yang tampil sebagai pahlawan dalam fase gugur berkat gol-gol penentunya.
Manchester United tampil impresif sepanjang turnamen, tak terkalahkan sejak babak grup dan sukses menyingkirkan tim-tim kuat seperti Real Betis, Lyon, dan Athletic Club. Sementara Tottenham mengejutkan banyak pihak dengan menyingkirkan Eintracht Frankfurt dan Bodo/Glimt dalam perjalanan menuju final.
Taktik akan menjadi kunci di laga ini. Ruben Amorim mengandalkan kecepatan serangan balik melalui duet Alejandro Garnacho dan Marcus Rashford. Sebaliknya, Tottenham tetap setia pada gaya high-pressing khas Ange Postecoglou, meski risiko terbuka di lini belakang tetap mengintai.
"Kami tahu kekuatan mereka dalam transisi. Tapi kami tidak akan mengubah gaya kami hanya karena ini final," ujar Postecoglou pada The Times, menunjukkan keyakinan pada filosofi permainan timnya.
Final ini tak hanya tentang piala. Ini pertarungan harga diri, masa depan finansial, dan status klub di kancah Eropa. Dalam musim penuh luka dan ketidakpastian, Bilbao akan jadi panggung penentuan: siapa yang jatuh, dan siapa yang bangkit dari abu?

Maskapai Siapkan Kursi Berdiri di Pesawat, Harga Tiket Bakal Turun Drastis

Pemerintah Siapkan Perbaikan Jalan Rusak dan Diskon Tiket Pesawat untuk Mudik Lebaran 2025

Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Masih Terbuka Meski Kalah dari Australia

Liverpool Pastikan Tempat di Final Carabao Cup 2024/2025 Usai Kalahkan Tottenham 4-0

Liverpool Akan Jamu Tottenham Hotspur Tanpa Alexander Arnold
