Askab PSSI Simalungun Akan Evaluasi Wasit Tidak Netral di Turnamen Fantasi Football Cup 2025

Kitakini.com -Asosiasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Kabupaten Simalungun akan mengevaluasi kinerja wasit yang dinilai tidak netral saat memimpin pertandingan dalam Turnamen Fantasi Football Cup 2025. Langkah ini diambil menyusul laporan dan polemik terkait sikap oknum wasit yang memimpin laga antara Relasi Siantar FC melawan Marihat Utama FC. Pertandingan tersebut diwarnai sejumlah kejanggalan, termasuk insiden pemberian "kartu merah" kepada wartawan yang sedang meliput.
Baca Juga:
Ketua Askab PSSI Kabupaten Simalungun, Gusmiyadi, menyatakan bahwa laporan dan masukan dari berbagai pihak akan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas wasit di masa mendatang. "Terima kasih masukannya, ini bakal jadi bahan untuk kita masukkan ke grup wasit," ujar Gusmiyadi saat ditemui wartawan di Simalungun, Minggu (23/2/2025).
Pertandingan antara Relasi Siantar FC dan Marihat Utama FC diwarnai sejumlah kontroversi. Wasit yang memimpin laga dinilai tidak bersikap netral, sehingga memicu protes dari pemain, pelatih, dan penonton. Selain itu, kejadian tak terduga terjadi ketika seorang wartawan yang sedang meliput pertandingan menerima "kartu merah" dari wasit. Insiden ini terjadi setelah wasit tidak terima dengan teriakan yang dilontarkan wartawan terkait keputusannya di lapangan.
Kejadian tersebut menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk insan pers yang menilai tindakan wasit tidak profesional. Wartawan yang terkena "kartu merah" tersebut menyatakan bahwa dirinya hanya menjalankan tugas untuk meliput pertandingan secara objektif.
Gusmiyadi menegaskan bahwa Askab PSSI Simalungun akan segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan evaluasi mendalam terhadap wasit yang bersangkutan.
"Kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi. Wasit harus bersikap netral dan profesional dalam memimpin pertandingan," tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Askab PSSI akan memberikan pembinaan dan pelatihan tambahan kepada para wasit untuk meningkatkan kompetensi dan integritas mereka. Hal ini diharapkan dapat menciptakan atmosfer pertandingan yang lebih adil dan transparan di masa mendatang.
Insiden ini juga mendapat perhatian dari Aliansi Wartawan Simalungun, yang mendesak Askab PSSI untuk mengambil langkah tegas terhadap wasit yang dinilai tidak profesional. "Kami mendukung langkah Askab PSSI untuk mengevaluasi wasit. Insiden seperti ini tidak boleh terjadi lagi karena bisa merusak citra sepakbola di Simalungun," ujar perwakilan Aliansi Wartawan Simalungun.
Masyarakat dan pecinta sepakbola di Simalungun pun berharap agar Askab PSSI dapat menjaga integritas pertandingan dan memastikan wasit bertindak adil dalam setiap laga. Evaluasi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas sepakbola di Kabupaten Simalungun.