Tragedi di Tengah Aksi: Wartawan Dikabarkan Gugur Saat Liput Unjuk Rasa Pati

Korban jiwa terdiri atas dua orang anak yang belum disebutkan identitasnya secara resmi, serta seorang jurnalis bernama Lilik Yuliantoro dari media online Tuturpedia.com. Ketiganya diduga meninggal akibat terpapar gas air mata dalam insiden pembubaran paksa oleh aparat kepolisian.
Baca Juga:
Informasi menyedihkan ini cepat menyebar melalui media sosial dan berbagai grup komunitas wartawan. Sejumlah saksi mata mengaku melihat Lilik sempat mendapat pertolongan pertama setelah mengalami sesak napas, termasuk upaya darurat seperti mengoleskan pasta gigi ke seluruh wajahnya — metode yang sering digunakan demonstran untuk mengurangi efek perih akibat gas air mata. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil. Lilik akhirnya menghembuskan napas terakhir di lokasi peliputan, saat tengah menjalankan tugas jurnalistiknya.
Kematian Lilik Yuliantoro menjadi pukulan keras bagi dunia pers, terlebih karena ia gugur saat menjalankan tugas yang dijamin oleh undang-undang. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang mengenai kronologi pasti kematian para korban, serta langkah penanganan yang akan diambil terhadap insiden tersebut.
Sementara itu, gelombang duka dan kecaman mulai mengalir dari berbagai kalangan. Para aktivis, organisasi jurnalis, hingga tokoh masyarakat Pati menyerukan agar kasus ini diusut secara tuntas. Tragedi ini sekaligus menjadi peringatan serius atas pentingnya penanganan aksi massa yang mengedepankan prinsip kemanusiaan dan perlindungan terhadap warga sipil, termasuk anak-anak dan pekerja media.

Bupati Sudewo Menolak Mundur, DPRD Pati Siapkan Pansus Pemakzulan

Lilik Yuliantoro Bukan Meninggal, Tapi Drop Saat Liputan Demo di Pati

Viral! Pria Berpeci Bacakan "Surat Pengunduran Diri" Bupati Pati di Hadapan Ratusan Ribu Massa

Tragedi di Tengah Aksi: Wartawan Dikabarkan Gugur Saat Liput Unjuk Rasa Pati

Rakyat Marah, Bupati Pati Didesak Lengser, Aksi Massa Berakhir Tragis
