Tsunami Ancam Indonesia, Gempa 8,7 SR Guncang Rusia, Warga Mulai Mengungsi

Kitakini.com - Indonesia resmi masuk dalam jajaran negara yang menetapkan status siaga tsunami setelah gempa bumi berkekuatan 8,7 magnitudo, mengguncang kawasan pesisir timur Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/7/2025) pagi waktu setempat. Getaran kuat yang berasal dari dasar laut itu memicu peringatan tsunami yang menjalar ke berbagai negara di kawasan Pasifik, termasuk Indonesia, Jepang, Tiongkok, hingga Amerika Serikat bagian Hawaii yang bahkan telah mengalami gelombang tsunami setinggi 1,5 meter.

Baca Juga:

• Gempa Dahsyat 8,7 SR Guncang Kamchatka, Indonesia Siaga Tsunami
• Minuman Ini Harganya Lebih Setengah Triliun Rupiah
• Final Panas AFF U-23 Malam Ini: Indonesia Tantang Vietnam dalam Duel Sarat Gengsi di GBK

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gelombang tsunami dari gempa tersebut berpotensi mencapai wilayah perairan Indonesia dengan ketinggian maksimum sekitar 0,5 meter. Pemerintah pun langsung mengambil langkah antisipatif dengan memasang peringatan dini tsunami di sepuluh wilayah pesisir kawasan timur Indonesia yang diperkirakan masuk dalam jalur lintasan gelombang laut tersebut.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi di Kamchatka, Rusia, berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, kami menetapkan status waspada di sejumlah wilayah yang terdampak," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam pernyataan resminya, Rabu (30/7/2025).

Masyarakat di sejumlah wilayah pesisir mulai melakukan evakuasi secara mandiri. Di Kota Gorontalo, warga yang bermukim di sepanjang pantai bergerak menuju kawasan perbukitan untuk mencari perlindungan. Haidar Masai, seorang warga Kelurahan Leato Utara, mengisahkan proses evakuasi yang dilakukan bersama keluarga. "Yang di pantai ke atas (gunung). Ada rumah di atas, tapi sekarang kami masih tunggu ibu, karena beliau tidak bisa jalan jauh. Jadi kami evakuasi ke rumah di atas gunung," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

BMKG merinci sepuluh wilayah yang berpotensi terdampak tsunami, antara lain Talaud dengan estimasi waktu tiba gelombang (ETA) pada pukul 14:52:24 WITA, Kota Gorontalo pukul 16:39:54 WITA, Halmahera Utara pukul 16:04:24 WIT, Manokwari pukul 16:08:54 WIT, Raja Ampat pukul 16:18:54 WIT, Biak Numfor dan Supiori yang keduanya diperkirakan akan terdampak pada pukul 16:21:54 WIT, Sorong bagian Utara pukul 16:24:54 WIT, serta Jayapura dan Sarmi yang diperkirakan dilanda gelombang pada pukul 16:30:24 WIT.

Meski potensi ketinggian tsunami relatif rendah, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak beraktivitas di sekitar pantai hingga situasi dinyatakan aman. Pemerintah daerah juga diminta untuk mengaktifkan sistem peringatan dini dan siaga evakuasi cepat untuk meminimalisir risiko jatuhnya korban jiwa jika situasi memburuk.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai dampak kerusakan fisik maupun korban jiwa di Indonesia, namun pemerintah terus memantau dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga internasional, untuk memastikan keselamatan warga di kawasan rawan.