Personil PJR Tabrak Nenek-Nenek, Polda Sumut Bilang Begini...

Kitakini.com - Dua personel Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut menabrak seorang nenek yang hendak menyeberang jalan. Korban diketahui bernama Rodiah (70), warga Jalan Garu II, Kecamatan Medan Amplas.

Baca Juga:

• Polisi Bongkar Dugaan Kecurangan Beras Premium di Medan Johor
• Gerebek Dua Rumah Kost, Tim Gabungan BNNP dan Brimob Poldasu Sita 36 Kg Sabu
• Polda Sumut Ungkap Penimbunan BBM Bersubsidi, Dua Warga Deli Serdang Ditangkap

Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.00 WIB saat korban dikabarkan hendak menyeberang dari sisi kiri ke kanan jalan menuju arah RS Mitra Medika. Menurut keterangan saksi mata, korban sempat bimbang karena munculnya truk dari arah flyover Amplas. Setelah truk lewat, korban kembali mencoba menyeberang.

Namun nahas, dua kendaraan motor PJR yang datang dari belakang truk diduga tak melihat keberadaan korban, sehingga terjadi tabrakan. Nenek Rodiah langsung terpental dan terkapar di jalan. Saksi mata menyebut korban mengalami patah kaki dan luka di bagian kepala.

"Saat warga hendak menolong, si nenek sempat tidak bergerak. Mungkin karena syok, beliau sempat pingsan," ujar seorang warga bermarga Simbolon yang berada di lokasi kejadian.

Personel PJR yang menabrak, yakni Bripda AD dan Bripda RS, disebut juga mengalami luka ringan dan tengah menjalani perawatan. Salah satu dari mereka terlihat terduduk di jalan sesaat setelah kejadian, diduga masih dalam kondisi syok berat.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa tabrakan terjadi karena posisi korban yang muncul dari balik truk secara mendadak, sehingga tidak terlihat oleh kedua personel PJR yang sedang berpatroli.

"Korban muncul dari belakang truk yang melaju. Karena tak terlihat, Bripda RS yang berada di belakang truk langsung membelokkan motornya ke kanan, namun bagian boks motor tetap mengenai korban," jelas Ferry.

Pihak Polda Sumut, lanjut Ferry, menyatakan bertanggung jawab penuh atas kejadian ini.

"Kami akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban, termasuk santunan. Ini adalah bentuk tanggung jawab institusi," tegasnya.

Peristiwa ini sempat menjadi sorotan masyarakat dan rekaman kejadian sempat tersebar luas di media sosial.