Umat Katolik di Medan Gelar Misa Requiem Atas Wafatnya Paus Fransiskus

Di Medan, Sumatera Utara, umat Katolik menunjukkan duka mendalam dengan menggelar misa requiem di berbagai gereja. Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah misa yang dilangsungkan di Gereja Katedral Medan pada Jumat sore (25/4/2025) sekitar pukul 18.00 WIB. Ribuan jemaat memadati gereja, baik di dalam maupun di halaman, untuk mengikuti misa dan mengirimkan doa bagi Paus Fransiskus.
Baca Juga:
Misa requiem ini merupakan misa khusus yang dianjurkan Keuskupan Agung Medan agar dilaksanakan serempak di seluruh gereja. Sekretaris I Paroki Gereja Katedral Medan, Yosef Agustinus, menjelaskan bahwa misa requiem ditujukan untuk mendoakan arwah orang yang telah meninggal dunia. Pada kesempatan ini, doa khusus dipanjatkan untuk arwah Paus Fransiskus agar diterima di sisi Allah.
Sejak sore, ribuan jemaat telah berdatangan, membawa suasana haru di sekitar kawasan Jalan Pemuda, Medan. Misa dipimpin langsung oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Medan bersama para pastor. Mereka membimbing umat dalam doa bersama yang berlangsung khusyuk dan penuh penghormatan.
Yosef Agustinus juga menuturkan bahwa sepanjang masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus telah menjadi teladan nyata bagi umat Katolik. Dengan sikap rendah hati, kepedulian kepada kaum terpinggirkan, serta ajaran hidup sederhana, Paus Fransiskus meninggalkan jejak mendalam di hati banyak orang. Yosef mengingatkan momen bersejarah ketika Paus Fransiskus membasuh kaki para tahanan di Roma, sebuah tindakan yang mencerminkan kasih tanpa batas dan ajakan untuk hidup dalam kesederhanaan.
Mengenai prosesi pemakaman Paus Fransiskus yang akan berlangsung Sabtu, 26 April 2025, Yosef menyampaikan bahwa tidak ada kegiatan khusus yang diselenggarakan di Gereja Katedral Medan. Jemaat diimbau untuk mengikuti siaran langsung pemakaman melalui televisi dan mendoakan beliau dari rumah masing-masing.
Paus Fransiskus meninggal dunia akibat komplikasi serius. Sebelumnya, ia sempat mengalami stroke yang menyebabkan koma dan kolaps kardiosirkulatori ireversibel. Sejak Februari 2025, Paus juga diketahui berjuang melawan pneumonia ganda yang memperburuk kesehatannya.
Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, Paus Fransiskus terpilih sebagai Paus ke-266 pada 13 Maret 2013. Ia dikenal luas sebagai sosok yang sederhana, bersahaja, dan sangat peduli pada nasib kaum miskin serta isu-isu sosial dan lingkungan. Kehadirannya membawa napas baru bagi Gereja Katolik, dengan pendekatan yang lebih humanis dan terbuka.
Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka yang mendalam, sekaligus warisan keteladanan yang abadi bagi dunia.