Malaysia Kirim Tim Bantuan Ke Myanmar Pasca Gempa Bumi, ASEAN Koordinasikan Upaya Kemanusiaan

Kitakini.com - Malaysia telah mengirimkan tim bantuan pertama yang terdiri dari 10 personel dari Badan Manajemen Bencana Nasional (NADMA) ke Myanmar setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang negara tersebut pada Jumat, 28 Maret 2025. Tim ini dikirim untuk membantu dalam penanggulangan bencana dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak.
Baca Juga:
Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Malaysia pada Sabtu (29/3), tim kedua yang terdiri dari 40 personel tambahan dijadwalkan berangkat pada Minggu (30/3). Tim ini akan fokus pada area prioritas yang telah diidentifikasi selama penilaian awal, untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran dan responsif terhadap perkembangan situasi.
Junta militer Myanmar yang saat ini berkuasa telah mengeluarkan permintaan bantuan internasional dan menetapkan status darurat di beberapa wilayah yang terdampak, termasuk Sagaing, Mandalay, Magway, Bago, Negara Bagian Shan Timur, dan ibu kota Naypyidaw. Pihak berwenang Myanmar meminta bantuan kemanusiaan segera untuk menangani kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa dan mendukung upaya pemulihan di wilayah-wilayah tersebut.
Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa Malaysia, yang memegang keketuaan ASEAN tahun ini, sedang mengoordinasikan upaya bantuan melalui Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan (AHA Centre). ASEAN berkomitmen untuk bekerja sama dalam upaya bantuan ini, memastikan respons yang cepat dan efektif serta membantu Myanmar dalam tahap darurat dan pemulihan.
Pernyataan dari Perwakilan Tetap Malaysia untuk ASEAN yang berkedudukan di Jakarta juga menegaskan pentingnya solidaritas ASEAN dalam menangani bencana ini. ASEAN berencana mengerahkan Tim Tanggap Darurat ASEAN (ASEAN-ERAT), memanfaatkan Sistem Logistik Darurat Bencana ASEAN (DELSA), dan mendukung operasi Tim SAR Perkotaan (USAR) yang sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan oleh Myanmar dan Thailand.
Bantuan internasional ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan dan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak gempa di Myanmar dan Thailand.

Ditres Narkoba PoldaRiau Sita 38 Kg Sabu dan 35 Ribu Butir Ekstasi Seludupan

Bea Cukai Riau Musnahkan 18 Ton Mangga Ilegal Selundupan dari Malaysia

Polrestabes Medan Gagalkan Peredaran 12 Kg Sabu dari Malaysia, Sita 811 Pil Ekstasi

Analisis BMKG : Gempa Myanmar-Thailand Merupakan Gempa Dangkal Akiabt Aktivitas Sesar Besar Sagaing

Korban Gempa Myanmar Sudah Lebih 1000 Orang Meninggal dan Ribuan Lainnya Terluka
