Jumat, 20 Juni 2025

Fenomena Langka Gerhana Bulan Total Akan Terjadi 14 Maret 2025

Redaksi - Rabu, 12 Maret 2025 21:13 WIB
Fenomena Langka Gerhana Bulan Total Akan Terjadi 14 Maret 2025
Doc
Gerhana Bulan Total
Kitakini.com - Fenomena langka yakni Gerhana Bulan Total akan terjadi pada 14 Maret 2025. Gerhana Bulan Total merupakan sebuah peristiwa astronomi yang jarang terjadi dan dinantikan oleh para pecinta astronomi (astrophile). Gerhana Bulan Total terakhir terjadi pada 8 November 2022, artinya sudah lebih dari dua tahun sejak kita terakhir menyaksikan fenomena ini.

Baca Juga:

Menurut laman resmi NASA, Gerhana Bulan Total Maret 2025 akan berlangsung dalam beberapa tahapan, mulai dari gerhana penumbra, gerhana sebagian, hingga puncak gerhana total. Berikut adalah jadwal lengkapnya:

  • - Gerhana Penumbra Dimulai: 14 Maret, pukul 10:57 WIB (tidak terlihat di Indonesia).
  • - Gerhana Sebagian Dimulai: 14 Maret, pukul 12:09 WIB (tidak terlihat di Indonesia).
  • - Gerhana Total Dimulai: 14 Maret, pukul 13:26 WIB (tidak terlihat di Indonesia).
  • - Puncak Gerhana (Totalitas Maksimal): 14 Maret, pukul 13:58 WIB (tidak terlihat di Indonesia).
  • - Gerhana Total Berakhir: 14 Maret, pukul 14:31 WIB (tidak terlihat di Indonesia).
  • - Gerhana Sebagian Berakhir: 14 Maret, pukul 15:47 WIB (tidak terlihat di Indonesia).
  • - Gerhana Penumbral Berakhir: 14 Maret, pukul 17:00 WIB (tidak terlihat di Indonesia).

Sayangnya, seluruh fase gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena terjadi pada siang hingga sore hari, saat bulan berada di bawah cakrawala. Namun, masyarakat di berbagai belahan dunia lainnya akan berkesempatan menyaksikan fenomena ini.

Berdasarkan data dari Time and Date, gerhana ini dapat dilihat di Eropa, Asia, Australia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, Arktik, dan Antartika.

Beberapa kota besar yang dapat menyaksikan gerhana ini antara lain New York (AS), Los Angeles (AS), Toronto (Kanada), São Paulo (Brasil), dan Auckland (Selandia Baru). Sementara itu, beberapa wilayah hanya dapat melihat gerhana bulan sebagian, seperti London (Inggris), Paris (Prancis), Tokyo (Jepang), dan Sydney (Australia).

Mengapa saat Gerhana Total Bulan Berwarna Merah?

Saat Gerhana Bulan Total terjadi, bulan akan berubah warna menjadi merah tembaga atau jingga, fenomena yang sering disebut sebagai "blood moon". Menurut NASA, hal ini terjadi karena cahaya matahari yang melewati atmosfer bumi dibiaskan dan menyebar. Warna biru tersebar lebih jauh, sementara warna merah tetap terlihat, sehingga bulan tampak kemerahan.

Bagi yang ingin menyaksikan Gerhana Bulan Total di Indonesia, perlu menunggu hingga 7 September 2025, saat fenomena serupa diperkirakan terjadi dan dapat diamati dari wilayah Indonesia.

Jadi, meski Gerhana Bulan Total Maret 2025 tidak terlihat di Indonesia, fenomena ini tetap menjadi momen langka yang patut dinantikan oleh para penggemar astronomi di seluruh dunia. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan keindahan alam semesta ini!

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Deretan Rumah Unik di Indonesia, Perpaduan Warisan Tradisi dan Kreativitas Modern

Deretan Rumah Unik di Indonesia, Perpaduan Warisan Tradisi dan Kreativitas Modern

Presiden Prabowo Subianto Tawarkan Bantuan dan Belasungkawa atas Gempa M7,7 di Myanmar dan Thailand

Presiden Prabowo Subianto Tawarkan Bantuan dan Belasungkawa atas Gempa M7,7 di Myanmar dan Thailand

Medan Jadi Kota Termacet Kedua di Indonesia, Kalahkan Jakarta

Medan Jadi Kota Termacet Kedua di Indonesia, Kalahkan Jakarta

Swiss Genjot Wisata Halal, Sediakan 25 Restoran Khusus Turis Muslim Indonesia

Swiss Genjot Wisata Halal, Sediakan 25 Restoran Khusus Turis Muslim Indonesia

Kalahkan Bahrain 1-0, Timnas Indonesia Pertahankan Peluang Lolos ke Piala Dunia 2026

Kalahkan Bahrain 1-0, Timnas Indonesia Pertahankan Peluang Lolos ke Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain 1-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain 1-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Komentar
Berita Terbaru