Rapidin Simbolon Serukan Penjagaan Hutan Guna Cegah Bencana Longsor dan Banjir Bandang Susulan

Hal ini disampaikan Rapidin usai meninjau langsung lokasi bencana pada Minggu (2/3/2025). Menurutnya, kerusakan hutan di kawasan Silahisabungan menjadi penyebab utama banjir bandang dan longsor. "Perlu penataan kembali kawasan hutan untuk mencegah bencana susulan, terutama saat curah hujan tinggi," tegasnya.
Baca Juga:
Sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatera Utara, Rapidin berjanji akan mengkoordinasikan upaya penanganan kerusakan hutan ini dengan anggota DPRD Kabupaten Dairi dan DPRD Sumatera Utara. Ia juga mengajak masyarakat setempat untuk bersama-sama menjaga kawasan hutan sebagai penyangga air Danau Toba. "Hutan yang terjaga akan mengurangi risiko bencana alam seperti ini," ujarnya.
Selain persoalan kerusakan hutan, warga terdampak juga mengeluhkan penyempitan jalur sungai yang memicu banjir. Mereka meminta agar dilakukan pengerukan dan pelebaran jalur sungai untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Banjir bandang di Silahisabungan bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, peristiwa serupa pernah terjadi pada tahun 1994, meski dengan kondisi yang berbeda. "Banjir bandang tahun 1994 tidak membawa material kayu bekas potongan seperti yang terjadi sekarang," ungkap Rapidin.
Sebagai bentuk keprihatinan, DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara memberikan bantuan kepada warga terdampak berupa 100 paket bingkisan berisi bahan pokok makanan dan selimut untuk 100 kepala keluarga.
Dengan upaya pembersihan material bencana yang sedang berlangsung dan komitmen penanganan kerusakan hutan, diharapkan risiko bencana serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.

DPRD Sumut Desak Investigasi Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Kawasan Danau Toba

Banjir Bandang Terjang Kota WIsata Parapat, Puluhan Rumah Terendam Material Longsor

Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Dua Warga Hilang Akibat Banjir Bandang di Padangsidimpuan

Babinsa Kodim 0212/Tapsel Bersihkan Material Lumpur Banjir Bandang Kotatua

Banjir Bandang Tapanuli Utara, Ratusan Warga Mengungsi
