Kota Medan Masuk Daftar 5 Kota Paling Macet di Dunia Versi TomTom Traffic Index

TomTom Traffic Index menilai kota-kota di seluruh dunia dengan mempertimbangkan waktu perjalanan rata-rata dan tingkat kemacetan. Data yang dikumpulkan bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat digunakan oleh pengemudi, pejalan kaki, perencana kota, serta pembuat kebijakan dalam mengelola transportasi dan infrastruktur.
Baca Juga:
Indeks ini dihitung berdasarkan data mobil terapung atau floating car data (FCD). Penilaian waktu tempuh di setiap kota dipengaruhi oleh tiga faktor utama:
Faktor kuasi-statis, seperti infrastruktur jalan, kategori jalan, ukuran dan kapasitas jalan, serta batas kecepatan.
Faktor dinamis, seperti kemacetan lalu lintas, perbaikan jalan, dan kondisi cuaca buruk.
Faktor statis, yang menentukan waktu perjalanan optimal di suatu kota, sedangkan faktor dinamis menjadi dasar dalam menafsirkan perubahan arus lalu lintas.
Untuk mengukur tingkat kemacetan, TomTom Traffic Index mengumpulkan dan menganalisis semua waktu perjalanan yang dicatat dalam periode tertentu di setiap kota. Waktu tersebut kemudian dibandingkan dengan waktu perjalanan terendah dalam kondisi lalu lintas yang benar-benar lancar.
Berdasarkan hasil analisis, sejumlah kota mencatat waktu tempuh terlama untuk perjalanan sejauh 10 kilometer. Berikut daftar lima kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di Asia Tenggara menurut TomTom Traffic Index 2024:
Davao, Filipina - Waktu tempuh rata-rata per 10 km: 32 menit 59 detik
Bandung, Indonesia - Waktu tempuh rata-rata per 10 km: 32 menit 37 detik
Manila, Filipina - Waktu tempuh rata-rata per 10 km: 32 menit 10 detik
Medan, Indonesia - Waktu tempuh rata-rata per 10 km: 32 menit 3 detik
Caloocan, Filipina - Waktu tempuh rata-rata per 10 km: 30 menit 44 detik
Dengan masuknya Kota Medan dan Bandung dalam daftar ini, tantangan transportasi di Indonesia semakin nyata. Diharapkan pemerintah daerah dapat merancang strategi yang lebih baik dalam mengatasi kemacetan, seperti peningkatan infrastruktur jalan, optimalisasi transportasi publik, serta penerapan kebijakan lalu lintas yang lebih efektif.

Ratusan Warga Medan Tembung Krisis Air Bersih, DPRD Minta Pemko Tak Lepas Tangan

MUI Medan Tolak Konser Honne, Soroti Dugaan Pesan Dukungan LGBT

Program KIA di Medan Amburadul, Mata Pelayanan Publik Desak Wali Kota Tegas Benahi Koordinasi

Deli Serdang Jadi Primadona Baru Perumahan, Marindal Paling Dilirik karena Asri, Akses dan Harga

GMNI Medan Gelar Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim di Dies Natalis ke-71
