Tenaga Medis Tak Tersedia, Anak Diduga Dianiaya Butuh Psikolog

Kitakini.news -Kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang anak perempuan, Nelvin Ndruru (ND), 10 tahun, di Desa Hilikara, Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan, terus mendapat perhatian.
Baca Juga:
Namun, hingga
kini, anak tersebut masih sangat membutuhkan pendampingan psikolog dan ahli
ortopedi untuk membantu pemulihan mental dan fisiknya.
Salah seorang
dokter yang turut melakukan pemeriksaan scanning dan rontgen korban untuk
kelengkapan penyidikan kepolisian, Yudika Dian Gulo, mengungkapkan bahwa RSUD
Thomsen Nias, tempat korban diperiksa, saat ini belum memiliki tenaga psikolog
dan ortopedi.
"Benar,
pasien sudah datang kemarin dan sudah kita lakukan pemeriksaan. Pasien
disarankan menjalani pemeriksaan lebih lanjut dengan rontgen, dan hasilnya akan
keluar hari ini," ujar Yudika, Jumat (31/1/2025).
Selain
pemeriksaan rontgen, ND juga telah menjalani pemeriksaan di poli bedah. Seluruh
hasil pemeriksaan rumah sakit rencananya akan diserahkan kepada penyidik Polres
Nias Selatan pada sore hari.
"Untuk
saat ini saya tidak bisa menyimpulkan. Baiknya kita menunggu hasil pemeriksaan
dokter," jelasnya.
Terkait kondisi
mental korban, Yudika Gulo, yang juga menjabat sebagai Kabid Pelayanan RSUD
Thomsen Nias, menekankan pentingnya pendampingan psikolog bagi ND.
"Baiknya,
dengan adanya dugaan kasus traumatik, mungkin ini akan memberikan efek kepada
si anak. Kita harapkan adanya pendampingan psikolog untuk memperbaiki mental
health, sehingga si anak tidak mengalami trauma di masa depan," bebernya.
Sementara itu,
Kepala Desa Hilikara, Kecamatan Lolowau, Ponisman Giawa, saat menemani awak
media mengunjungi rumah korban, mengungkapkan fakta-fakta saat pihaknya bersama
personel Polsek Lolowau mengevakuasi ND. Anak tersebut diduga hendak dibawa
keluar dari Pulau Nias sebelum akhirnya diselamatkan.
"Pas kami
mendatangi jam 9.00 pagi Senin lalu, anak ini sudah dalam keadaan bersih,"
ungkap Kades di samping korban.
"Sudah
dalam keadaan cantiklah. Kenapa? Karena sebentar lagi anak ini mau dibawa.
Hingga pada saat kami melakukan penyelamatan korban, terjadilah perdebatan
dengan keluarga korban," beber Ponisman.
Selain itu,
Ponisman juga mengakui bahwa ND jarang terlihat di lingkungan sekitar, baik
saat bermain maupun beraktivitas lainnya.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut, sementara harapan besar tertuju pada pemulihan kondisi fisik dan mental anak malang tersebut.

Tinggal di Permukiman Padat Picu Gangguan Mental dan Fisik: Kenali Dampaknya Sejak Dini

Tinggal di Permukiman Padat Picu Gangguan Mental dan Fisik: Kenali Dampaknya Sejak Dini
