Waspada Parkinson di Usia Muda: Gaya Hidup Buruk Bisa Jadi Pemicu Utama

Mengutip penjelasan dr. Rizka Ibonita Sp.N, seorang dokter spesialis neurologi dari RS Pusat Otak Nasional, Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang menyerang sistem saraf pusat, khususnya bagian otak yang mengontrol gerakan tubuh. Dampaknya, penderita mengalami kesulitan dalam mengendalikan gerakan, mengalami gangguan keseimbangan, serta tremor atau gemetar yang tidak terkendali, bahkan saat tubuh sedang beristirahat.
Baca Juga:
Parkinson tidak hanya tentang gemetar. Dalam banyak kasus, gejalanya bisa muncul lebih awal dalam bentuk gangguan memori, kebingungan, atau bahkan halusinasi. Oleh karena itu, memahami sejak dini gejala awal Parkinson sangat penting agar bisa mendapatkan penanganan tepat sebelum kondisinya memburuk.
Munculnya Parkinson pada usia muda kini dikenal sebagai Young-Onset Parkinson's Disease (YOPD). Menurut dr. Rizka, penyebab utama dari YOPD sangat berkaitan dengan pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan begadang, konsumsi alkohol, narkoba, dan penggunaan obat-obatan yang tidak sesuai anjuran medis, termasuk obat antidepresan yang digunakan sembarangan.
Gaya hidup seperti itu dapat merusak sistem kerja otak, mengganggu produksi hormon dopamin yang berperan penting dalam mengatur gerakan tubuh. Selain itu, cedera kepala akibat benturan atau kecelakaan juga bisa memicu kerusakan otak yang dalam jangka panjang meningkatkan risiko terkena Parkinson.
Yang lebih mengkhawatirkan, faktor genetik atau riwayat keluarga yang memiliki penyakit Parkinson serta paparan zat kimia industri juga bisa memperbesar kemungkinan seseorang mengalami kondisi ini di usia muda.
Gejala Parkinson usia muda umumnya ditandai dengan:
Tremor atau gemetar pada tangan atau kaki, meski dalam keadaan istirahat.
Kekakuan otot yang membuat gerakan terasa kaku atau lambat.
Gangguan keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Gejala non-motorik seperti mudah lupa, depresi, bahkan halusinasi.
Jika Anda atau orang terdekat mulai mengalami salah satu dari gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Deteksi dini sangat penting untuk memperlambat progres penyakit dan menjaga kualitas hidup tetap optimal.
Kasus ini memberikan pelajaran penting bagi generasi muda untuk mulai memperhatikan pola hidup sehat. Menjaga kualitas tidur, menghindari zat adiktif, melindungi kepala dari cedera, serta menjauhi obat-obatan ilegal adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan otak dan sistem saraf.
Penting juga untuk menumbuhkan kesadaran bahwa penyakit seperti Parkinson bukan lagi masalah yang hanya mengintai di masa tua. Generasi muda harus dibekali pengetahuan dan pemahaman agar bisa mencegah, mendeteksi, dan mengelola gejala sejak dini. Karena kesehatan otak bukan hanya urusan orang tua—tapi investasi masa depan yang dimulai dari sekarang.

Rahasia Panjang Umur dari Ubi Ungu: Camilan Sehat yang Sudah Dibuktikan oleh Penduduk Okinawa

Turunkan Kolesterol Secara Alami dengan Pola Makan Sehat dan Gaya Hidup Seimbang

Bertahan dari Dua Kali Stroke, Tio Pakusadewo Pilih Daun Kelor dan Gaya Hidup Sehat Tanpa Obat

Lansia Jepang Pilih Hidup di Penjara daripada Kesepian

Lansia di Padangsidimpuan Ditemukan Tak Bernyawa dan Membusuk Dalam Rumah
