Kamis, 26 Juni 2025

Usia Ideal untuk Bayi Tabung: Mengapa Sebelum 35 Tahun Memberikan Peluang Terbaik

Redaksi - Sabtu, 12 April 2025 10:48 WIB
Usia Ideal untuk Bayi Tabung: Mengapa Sebelum 35 Tahun Memberikan Peluang Terbaik
Ilustrasi bayi tabung.
Kitakini.com - Ketika pasangan mengalami kesulitan memiliki keturunan secara alami, program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) kerap menjadi solusi medis terbaik. Namun, di balik teknologi canggih ini, ada satu faktor penting yang sangat memengaruhi tingkat keberhasilan: usia wanita saat menjalani prosedur.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber medis, Jumat (11/4/2025), usia di bawah 35 tahun dianggap sebagai waktu yang paling ideal bagi perempuan untuk mengikuti program bayi tabung. Meskipun bukan merupakan batasan mutlak, usia ini sangat menentukan dalam hal kualitas dan kuantitas sel telur yang dibutuhkan dalam proses IVF.

Baca Juga:

Menurut dr. Gita Pratama, spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), tingkat keberhasilan program bayi tabung memang tertinggi pada wanita yang berusia di bawah 35 tahun. Hal ini disebabkan oleh kondisi reproduksi yang umumnya masih optimal, termasuk cadangan sel telur yang cukup dan dalam kualitas baik.

Dengan kata lain, semakin muda usia seorang wanita, semakin besar peluangnya untuk hamil melalui program bayi tabung. Sel telur di usia muda cenderung lebih sehat dan responsif terhadap stimulasi hormonal, yang sangat krusial dalam tahapan IVF.

Namun, bukan berarti wanita di atas usia 35 tahun tidak bisa mengikuti prosedur ini. Selama mereka masih mengalami siklus menstruasi secara teratur dan memiliki cadangan sel telur yang memadai, peluang keberhasilan tetap ada. Akan tetapi, dr. Gita mengingatkan bahwa peluang tersebut akan menurun seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 40 tahun, di mana kualitas dan jumlah sel telur biasanya mulai menurun drastis.

Tidak hanya usia wanita, faktor lain yang memengaruhi keberhasilan IVF adalah kondisi kesehatan pria, terutama jumlah dan kualitas sperma. Selain itu, adanya penyakit bawaan atau kondisi medis tertentu, seperti endometriosis atau gangguan hormonal, juga bisa menjadi tantangan dalam proses ini.

Penting bagi pasangan yang mempertimbangkan program bayi tabung untuk berkonsultasi secara mendalam dengan dokter spesialis fertilitas. Pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi reproduksi, baik pria maupun wanita, dapat membantu menentukan strategi terbaik yang sesuai dengan usia dan kondisi tubuh masing-masing.

Dalam konteks ini, edukasi menjadi sangat penting. Banyak pasangan menunda kehamilan karena berbagai alasan, mulai dari karier hingga pertimbangan finansial. Namun, pemahaman yang baik tentang batas biologis tubuh bisa membantu mereka membuat keputusan lebih bijak dan terencana.

Dengan meningkatnya kesadaran akan usia reproduktif yang ideal dan pemahaman tentang proses IVF secara menyeluruh, diharapkan pasangan yang ingin memiliki anak dapat mengambil langkah lebih dini, sebelum peluang terbaik itu mulai memudar. Sebab dalam banyak kasus, waktu adalah kunci keberhasilan.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru