Kamis, 24 Juli 2025

Salah Instalasi, Lupa Periksa Kabel? Rumah Anda Bisa Terbakar

Redaksi - Minggu, 20 Juli 2025 17:47 WIB
Salah Instalasi, Lupa Periksa Kabel? Rumah Anda Bisa Terbakar
Ilustrasi

Kitakini.com - Di balik kenyamanan penggunaan listrik dalam kehidupan sehari-hari, terdapat ancaman yang sering kali tidak disadari banyak orang: hubungan pendek listrik atau dikenal dengan istilah "short circuit." Meski kerap terjadi secara tiba-tiba dan seolah tanpa gejala, hubungan pendek dapat menimbulkan kerusakan serius hingga memicu kebakaran yang menghanguskan bangunan dalam hitungan menit.

Baca Juga:

Hubungan pendek listrik merupakan kondisi di mana arus listrik mengalir melalui jalur yang lebih pendek dan tidak semestinya dalam suatu rangkaian. Biasanya, ini terjadi ketika dua titik berbeda tegangan, seperti kabel fase dan netral, atau fase dan ground, bersentuhan langsung tanpa adanya hambatan. Akibatnya, aliran arus meningkat drastis dan menghasilkan panas yang tinggi. Dalam hitungan detik, suhu kabel bisa naik hingga ratusan derajat celcius.

Fenomena ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain kondisi kabel yang sudah aus atau rusak di mana lapisan isolator tidak lagi mampu melindungi konduktor di dalamnya. Selain itu, kelembapan tinggi atau rembesan air, terutama saat musim hujan atau banjir, juga dapat mempercepat terjadinya korsleting, karena air adalah konduktor listrik yang efektif. Di sisi lain, kesalahan saat instalasi, seperti penyambungan kabel yang asal-asalan, penggunaan bahan yang tidak sesuai standar keselamatan, atau pemakaian kabel di luar kapasitasnya, merupakan faktor lain yang kerap menjadi pemicu. Tidak hanya itu, peralatan listrik yang rusak seperti setrika, rice cooker, hingga pengisi daya yang cacat produksi bisa menjadi pemantik hubungan pendek secara tiba-tiba.

Dampaknya pun tidak main-main. Hubungan pendek menjadi salah satu penyebab utama kebakaran rumah di Indonesia. Dalam banyak kasus, percikan api yang muncul dari korsleting langsung membakar benda-benda di sekitarnya, terutama jika dekat dengan material mudah terbakar seperti tirai, kayu, atau kertas. Selain itu, hubungan pendek juga bisa merusak perangkat elektronik yang terhubung ke jaringan listrik, menyebabkan biaya perbaikan yang tidak sedikit. Yang paling berbahaya, jika terjadi arus bocor ke permukaan logam, risiko kejutan listrik yang mengancam nyawa pun bisa muncul, terutama jika menyentuh logam tanpa alat pelindung.

Sebagai langkah pengamanan, sistem kelistrikan modern biasanya dilengkapi dengan pemutus sirkuit atau fuse yang secara otomatis akan memutus aliran listrik saat mendeteksi lonjakan arus akibat korsleting. Namun demikian, alat ini hanya menjadi garis pertahanan terakhir. Pencegahan tetap harus dimulai dari pemilik rumah, dengan memeriksa instalasi secara berkala, mengganti kabel lama, menghindari penggunaan stop kontak berlebihan, serta memastikan semua peralatan listrik dalam kondisi prima.

Masyarakat diimbau untuk tidak menganggap sepele peringatan dari instalasi listrik, seperti bau hangus, suara letupan kecil, atau lampu yang sering redup dan berkedip. Semua itu bisa menjadi tanda awal adanya gangguan pada sistem kelistrikan yang berpotensi membahayakan. Edukasi tentang keselamatan listrik perlu terus disuarakan agar risiko kebakaran bisa ditekan sejak dari rumah masing-masing.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru