Waspadai Masalah Ini Sebelum Membeli Rumah Bekas agar Tak Merugi

Kitakini.com - Membeli rumah bekas bisa menjadi pilihan cerdas untuk mendapatkan harga lebih terjangkau. Namun di balik keuntungan tersebut, ada berbagai risiko yang patut diwaspadai. Banyak pembeli tergoda harga murah tanpa menyadari potensi kerugian akibat kondisi bangunan yang buruk atau masalah hukum yang tersembunyi.
Baca Juga:
Salah satu masalah paling umum adalah kondisi fisik bangunan yang tidak lagi prima. Pondasi yang rapuh, dinding retak, lantai bergelombang, hingga kebocoran atap bisa menjadi kendala besar jika tidak diperiksa sejak awal. Air yang rembes dari plafon atau dinding tak hanya merusak estetika, tapi juga bisa menandakan kerusakan struktural serius. Pengecekan saluran air bersih dan sistem pembuangan menjadi langkah penting agar tidak harus mengeluarkan biaya besar di kemudian hari. Rumah dengan tingkat kelembapan tinggi juga harus dihindari karena dapat memicu tumbuhnya jamur dan membuat hunian tidak sehat.
Pencahayaan dan penghawaan juga tak boleh diabaikan. Rumah yang minim ventilasi dan cahaya alami cenderung terasa pengap dan lembap, yang berpengaruh pada kenyamanan penghuni. Idealnya, rumah memiliki sirkulasi udara baik dan pencahayaan yang cukup di semua ruangan.
Selain kondisi bangunan, aspek legalitas menjadi pertimbangan krusial. Banyak kasus rumah bekas yang dijual dengan dokumen belum sepenuhnya atas nama pemilik sah. Oleh karena itu, penting untuk memverifikasi keaslian sertifikat, IMB, serta dokumen pendukung lainnya. Pastikan semua dokumen legal telah diperbarui dan mencantumkan nama pemilik sebenarnya untuk menghindari sengketa hukum.
Masalah kredit juga perlu diperjelas. Jika rumah masih dalam cicilan, pastikan status KPR-nya jelas—apakah sudah lunas atau akan dilunasi sebelum terjadi balik nama. Rumah yang masih dalam sengketa atau memiliki beban utang juga harus dihindari karena berpotensi menimbulkan masalah hukum berkepanjangan.
Lingkungan sekitar juga harus menjadi bahan pertimbangan. Keamanan, kenyamanan, fasilitas umum seperti sekolah dan pasar, serta akses menuju transportasi publik dapat memengaruhi nilai hunian dalam jangka panjang. Rumah di lingkungan yang nyaman dan strategis tentu lebih menguntungkan, baik untuk dihuni maupun dijual kembali.
Perhitungan biaya tambahan juga wajib dilakukan secara rinci. Selain potensi biaya renovasi yang seringkali besar, pembeli juga harus menyiapkan dana untuk proses legalitas seperti biaya balik nama sertifikat, BPHTB, dan jasa notaris. Tanpa perhitungan matang, biaya-biaya ini bisa membengkak dan melebihi anggaran awal pembelian.
Memastikan semua aspek di atas telah diperiksa dengan cermat akan melindungi pembeli dari potensi kerugian besar. Membeli rumah bekas bisa menjadi investasi yang menguntungkan jika dilakukan dengan teliti, penuh kehati-hatian, dan berdasarkan informasi yang akurat.

Tips Aman Membeli Rumah Secara Cash untuk Hindari Penipuan dan Masalah Hukum

Hati-Hati Langsung Tidur Usai Sahur, Bisa Picu GERD dan Gangguan Pencernaan

Waspada Risiko Membeli Rumah Bekas, Ini Tips Agar Tidak Tertipu dan Sesuai Ekspektas

Minum Teh dan Kopi Saat Sahur? Dokter Ungkap Risiko Dehidrasi dan Gangguan Pencernaan

Hati-Hati! Konsumsi Ikan Asin Berlebihan Bisa Picu Kanker Nasofaring
