Petugas Lapas Sampit Diduga Tipu Tahanan Rp150 Juta, Janji Pindahkan ke Pontianak Isi Berita:

Kitakini.com -Seorang petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), berinisial FZ, dilaporkan terlibat dalam dugaan penipuan terhadap seorang tahanan berinisial J. Modus operandi yang digunakan adalah menjanjikan pemindahan tahanan ke Lapas lain di Pontianak.

Baca Juga:

• Kusen Besi Galvanis, Solusi Tahan Lama dan Tahan Karat untuk Hunian Modern
• Menhan RI Kunjungi Lanud Soewondo Medan, Tinjau Kesiapan Pertahanan Udara Nasional
• Gubernur Papua Selatan Panen Raya di Kaliki, Ajak Masyarakat Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Kasus ini saat ini sedang diselidiki oleh Kepolisian Resor (Polres) Kotim. Menurut Kasat Reskrim Polres Kotim, AKP Iyudi Hartanto, korban merupakan tahanan di Lapas Kelas IIB Sampit. "Kami telah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan mendalam," ujar AKP Iyudi Hartanto pada Senin, 17 Februari 2025.

Dugaan penipuan ini terjadi pada 11 November 2024. Saat itu, FZ diduga meminta uang sebesar Rp150 juta dari korban dengan iming-iming dapat memindahkannya ke Lapas Pontianak. "Uang tersebut disetor pada tahun 2024, namun kami belum dapat memastikan apakah nominal Rp150 juta sesuai dengan keterangan pelapor," jelasnya.

AKP Iyudi Hartanto menambahkan, pelapor memang berniat untuk pindah Lapas ke Pontianak. FZ sebagai pelaku meyakinkan korban bahwa ia mampu memfasilitasi pemindahan tersebut. "Sayangnya, janji tersebut tidak kunjung terealisasi," tegasnya.

Merasa dirugikan, korban kemudian memberikan kuasa kepada seorang pria berinisial S untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Laporan resmi diterima oleh Polres Kotim pada 16 November 2024. Hingga saat ini, polisi telah memeriksa tujuh orang saksi, termasuk beberapa pihak dari Lapas Sampit.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan oknum petugas Lapas yang seharusnya menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lembaga pemasyarakatan. Masyarakat pun menanti tindak lanjut dari penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Kotim.