Senin, 04 Agustus 2025

Libur Lebaran Sepi Wisatawan, Okupansi Hotel di Daerah Wisata Anjlok Tajam

Redaksi - Senin, 07 April 2025 21:50 WIB
Libur Lebaran Sepi Wisatawan, Okupansi Hotel di Daerah Wisata Anjlok Tajam
ilustrasi
Kitakini.com - Liburan Lebaran yang biasanya menjadi momen panen bagi pelaku industri pariwisata tahun ini justru menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Di sejumlah daerah wisata unggulan seperti Yogyakarta, Jawa Barat, dan Bali, tingkat hunian atau okupansi hotel mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan dengan periode Lebaran tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan yang dihimpun dari berbagai sumber pada Senin (7/4/2025), penurunan okupansi ini tampak mencolok dan tidak hanya terjadi di masa awal Lebaran, tetapi juga berlanjut hingga beberapa hari setelahnya. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono, mengungkapkan bahwa selama puncak hari Lebaran pada 1–2 April 2025, rata-rata tingkat okupansi hotel di Yogyakarta hanya mencapai 60 persen. Angka ini bahkan turun menjadi 50 persen pada periode 2–5 April 2025.

Baca Juga:

Yang lebih memprihatinkan, durasi rata-rata tamu menginap pun ikut terpangkas. Biasanya, tamu menginap selama lima hingga enam hari saat libur Lebaran. Namun tahun ini, masa inap hanya bertahan selama empat hari. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa daya tarik wisata di tengah masyarakat sedang menurun atau ada faktor lain yang memengaruhi minat berlibur secara menyeluruh.

Fenomena serupa juga dilaporkan oleh Ketua PHRI Jawa Barat, Dodi Ahmad Sofiandi. Menurutnya, selama bulan Ramadan, tepatnya dari 1 hingga 27 Maret 2025, okupansi hotel di wilayah Jawa Barat hanya berada di angka 20 persen. Walaupun sempat terjadi kenaikan menjelang Lebaran, Dodi memprediksi tingkat hunian hotel akan kembali turun ke kisaran 20–30 persen pasca-libur. Ini menunjukkan bahwa lonjakan wisatawan tidak cukup kuat untuk mendongkrak stabilitas okupansi dalam jangka panjang.

Bali sebagai destinasi wisata internasional pun tak luput dari dampak ini. Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyatakan bahwa rata-rata okupansi hotel selama libur Lebaran 2025 hanya berada di angka 50–55 persen. Angka tersebut jauh dari target 80–85 persen yang biasanya dicapai pada periode serupa di tahun-tahun sebelumnya. Meski beberapa kawasan populer seperti Sanur dan Ubud mencatatkan tingkat okupansi yang sedikit lebih baik, secara keseluruhan masih banyak kamar yang tidak terisi.

Ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya fenomena ini, dan yang paling menonjol adalah penurunan daya beli masyarakat. Laporan dari CORE Indonesia bertajuk Awas Anomali Konsumsi Jelang Lebaran 2025 menggarisbawahi gejala pelemahan konsumsi masyarakat yang tidak sejalan dengan pola konsumsi menjelang Lebaran yang biasanya tinggi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadinya deflasi pada Februari 2025, baik secara tahunan sebesar 0,09 persen, bulanan sebesar 0,48 persen, maupun secara year to date sebesar 1,24 persen.

Indikator lain yang memperkuat pelemahan daya beli masyarakat adalah turunnya Indeks Penjualan Riil (IPR) di berbagai kota besar, yang mencerminkan lesunya aktivitas ritel dan konsumsi rumah tangga. Kondisi ini secara langsung berdampak pada sektor pariwisata, karena berlibur adalah salah satu jenis konsumsi yang paling mudah ditunda saat kondisi ekonomi sedang tidak bersahabat.

Menurunnya okupansi hotel saat libur Lebaran 2025 menjadi peringatan bagi seluruh pelaku industri pariwisata dan pemerintah. Diperlukan strategi adaptif dan kebijakan yang mendukung pemulihan ekonomi masyarakat agar gairah pariwisata domestik bisa kembali bergeliat. Tanpa daya beli yang kuat, sektor pariwisata akan kesulitan untuk bangkit, meskipun potensi wisatanya sangat besar.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tegas! Dua Tempat Hiburan di Sumut Ditutup karena Transaksi Narkoba

Tegas! Dua Tempat Hiburan di Sumut Ditutup karena Transaksi Narkoba

Dumai Ecopark, Permata Pesisir Riau yang Edukatif dan Ramah Lingkungan

Dumai Ecopark, Permata Pesisir Riau yang Edukatif dan Ramah Lingkungan

Harga Pangan Pascakebaran 2025 Stabil, Cabai Turun, Stok Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Pangan Pascakebaran 2025 Stabil, Cabai Turun, Stok Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Emas Tiba-Tiba Anjlok, Ini 5 Faktor Utama Penyebabnya dan Prediksi ke Depan

Harga Emas Tiba-Tiba Anjlok, Ini 5 Faktor Utama Penyebabnya dan Prediksi ke Depan

Liburan Anti Macet: 7 Ide Seru Menikmati Waktu Luang Tanpa Stuck di Jalan

Liburan Anti Macet: 7 Ide Seru Menikmati Waktu Luang Tanpa Stuck di Jalan

Manfaat Puasa untuk Kesehatan Tubuh: Dari Meningkatkan Daya Tahan Hingga Kesehatan Jantung

Manfaat Puasa untuk Kesehatan Tubuh: Dari Meningkatkan Daya Tahan Hingga Kesehatan Jantung

Komentar
Berita Terbaru